Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Siswa Melalui LDKS
Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri peserta didik begitu penting untuk diajarkan sejak dini karena pada dasarnya setiap anak memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan. Oleh karena itu hal ini menjadi prioritas penting yang dituangkan dalam program yang dibuat oleh SMPN 4 Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat. Salah satu bentuk pelatihan jiwa kepemimpinan ini diwujudkan melalui Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa atau disingkat dengan LDKS yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Februari sampai dengan Minggu, 19 Februari 2023.
Sebagai sebuah program yang terencana, SMPN 4 Cipeundeuy menginginkan pelaksanaan pelatihan tersebut dibimbing oleh para pembina yang handal. Oleh karena itu sekolah melakukan bentuk kerja sama dengan Lembaga Pendidikan Latihan (LEMDIKLAT) Taruna Nusantara Jaya yang letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah. LEMDIKLAT menamai kegiatan tersebut PDKS atau Pendidikan Dasar kepemimpinan Siswa.
Sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk melatih dan membangun jiwa kepemimpinan dalam diri peserta didik, juga sebagai bentuk upaya berpihak kepada murid, kegiatan ini ditawarkan kepada seluruh siswa tanpa dipungut biaya karena sekolah beranggapan bahwa seluruh peserta didik berhak untuk menerima bimbingan yang dimaksud. Namun, sekolah mengembalikan perizinan kepada orang tua masing-masing sehingga melalui surat izin tersebut akhirnya hanya ada 43 orang peserta yang mengikuti PDKS itu, walaupun sebenarnya ada 60 peserta didik lebih yang menginginkan ikut serta dalam kegiatan melatih fisik dan mental itu. Tentu saja sebagai bentuk keberpihakkan kepada murid, maka yang ikut serta itu terdiri dari kelas VII, VIII, dan IX.
Alhamdulillah selain melakukan pemberitahuan kepada pihak ketua sub rayon 03, sebelum kegiatan dilaksanakan sekolah pun melakukan pemberitahuan kepada pengawas pembinanya. Bahkan pengawas pembina diundang langsung oleh kepala sekolah. Hanya saja karena kegiatannya bersamaan dengan kegiatan lain yang harus dihadiri oleh beliau, maka tidak bisa hadir dalam acara PDKS yang dibimbing langsung oleh 80% guru yang ada di SMPN 4 Cipeundeuy itu. Dua puluh persen guru yang tidak hadir itu pun sebenarnya ingin ada di antara para siswa, tetapi satu guru sedang diuji sakit dan tiga guru lainnya anaknya sedang sakit dan dirawat di rumah sakit.
Alhamdulilah dari PDKS yang bersertifikat itu, kini SMPN 4 Cipeundeuy memiliki 3 paket lengkap petugas upacara yang bisa diandalkan; sudah mulai tampak rasa solidaritas dan tanggung jawab dalam diri peserta didik yang ikut kegiatan; serta meningkatnya sikap sopan santun dalam keseharian mereka kini sehingga sekolah berharap ini dapat menular pada siswa-siswi lainnya.
Oleh: Hj. Eni Haerini, M.Pd
(Kepala SMPN 4 Cipeundeuy)
Posting Komentar